Pemberian ASI eksklusif merupakan pemberian ASI pada bayi tanpa memberikan makanan tambahan apapun dalam jangka waktu 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif masih rendah di Indonesia. Pemberian ASI kurang dari 6 bulan meningkatkan terjadinya stunting pada anak. Kebutuhan gizi pada ibu menyusui juga mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Perlu adanya makanan tambahan variatif seperti cookies dengan tambahan tepung daun bayam duri (amaranthus spinosus) dan tepung daun katuk (sauropus androgynus) untuk menambah nilai gizi dan meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta (ibu menyusui, kader) untuk mengolah tanaman disekitar agar dapat meningkatkan produksi ASI serta mengolah tanaman menjadi makanan yang lebih variatif. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di wilayah pesisir Kelurahan Pantai Amal. Tahapan kegiatan ini yaitu; pretest, penyuluhan, pelatihan pembuatan coookies, dan posttest. Hasilnya setelah dilakukan penyuluhan didapatkan sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan baik 73.33%, pengetahuan cukup 26.67%, serta tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Peserta kegiatan dapat mengikuti langkah pembuatan cookies dengan baik. Kesimpulan yang didapatkan yaitu ada peningkatan pengetahuan peserta ibu menyusui dan kader tentang ASI eksklusif dan jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai ASI booster. Keterampilan peserta kegiatan meningkat terkait pembuatan makanan selingan untuk meningkatkan produksi ASI